Selamat Datang di Blog Amanah Islamic PreSchool

10 cara bikin anak senang membaca


"Iqro Kitabak" (bacalah buku mu) begitulah kutipan dalam Al-Qur'an, sungguh Allah telah menurunkan AlQur'an dengan benar. Dalam peradaban Manusia , Buku adalah sumber ilmu pengetahuan. Bagaimana caranya membuat anak-anak gemar membaca menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua dan Guru.

Sepuluh cara membuat anak senang membaca menurut Oprah:

1.Buatlah daftar buku-buku yang dapat Anda baca bersama dengan anak, dan lihatlah seberapa banyak mereka membaca. Apakah itu dua halaman ataupun 200 halaman, catatlah kemajuannya.

2.Pastikan bahwa anak-anak dapat menjangkau buku-buku yang ada di rumah dengan mudah. Jika buku cerita "Dr Seuss" lebih dekat daripada Digital Video Recorder (DVR), maka anak-anak akan lebih mungkin menggapainya daripada nonton video.

3.Jadilah contoh dengan membaca sendiri. Anak-anak pasti akan segera mengikuti.

4.Bukan hanya buku yang dapat dibaca. Seperti halnya Anda suka membaca majalah, ajarkan hal yang sama pada anak-anak untuk membaca apa pun yang mereka suka seperti komik, bahkan buku petunjuk game pun bisa membuat mereka suka membaca.

5.Radio bukan satu-satunya yang dapat anda dengarkan. Mintalah pada anak-anak untuk membaca keras-keras, sehingga Anda bisa mendengarkan. Jadi Anda dapat mengetahui kemajuan yang mereka capai dan mengetahui kesulitan yang mungkin mereka hadapi.

6.Untuk acara-acara khusus, berikan hadiah buku untuk anak anda dengan bungkus yang menarik.

7.Anak-anak belajar membaca pada kecepatan yang berbeda. Berikan mereka waktu untuk membaca, dan tidak perlu memberi target per halaman.

8.Tinggalkan buku disamping tempat tidur anak-anak. Jika anda menganjurkan mereka agar membaca beberapa menit setiap malam sebelum tidur, maka mereka akan menjadi rajin membaca buku tanpa kenal waktu. Akhirnya Anda juga akan diminta membacakan buku dengan suara keras pada mereka. Setelah semuanya itu, apa yang lebih baik selain cerita sebelum tidur?

9.Saat liburan sekolah, tetap anjurkan anak-anak untuk membaca secara teratur. Hal ini akan membuat mereka lebih pandai saat kembali ke sekolah. Daripada melihat anak-anak bertengkar, lebih baik bersantai sambil membaca.

10.Semua anak-anak senang berpetualangan. Buatlah petualangan kecil saat pergi ke perpustakaan atau ke toko buku. Hal ini akan sangat menyenangkan mereka sehingga membuat mereka terus ingin pergi ke sana.(oprah.com/LUC)
Selengkapnya ...

Mendidik Anak Tanpa Kekerasan


Seringkali orangtua menanyakan ke saya “Anak saya ini kalau diomongin susah nurutnya, bagaimana sih caranya agar anak nurut dengan orangtua ? Apa musti dipukul dulu baru nurut ? ” Mendengar pertanyaan ini, seringkali saya jawab dengan singkat “Kenapa musti harus dengan kekerasan ? “. Dan seringkali saya menceritakan kisah di bawah ini agar mereka mengerti apa maksudnya Mendidik Anak Tanpa Kekerasan.

Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya :
Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orangtua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah berkata,”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”
Segera saja saya menyelesaikan pekerja-pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00 !!!
Dengan gelisah ayah menanyai saya,”Kenapa kau terlambat ?” Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”
Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.
Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi. Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru terasa kemarin. Itulah kekuatan bertindak tanpa kekerasan.
Ketika kita berhasil menancapkan suatu pesan yang sangat kuat di bawah sadar seorang anak maka informasi itu akan langsung mempengaruhi perilakunya. Itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Apakah hal sebaliknya bisa terjadi ? Ya bisa saja ! Oleh karena itu kita perlu keyakinan penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan pasti tercapai. Hal ini memerlukan pemikiran yang mendalam dan kesadaran diri yang kuat dan terlatih. Janganlah bertindak karena reaksi spontan belaka dan kemudian menyesal setelah melakukannya.
Jika kita mau berpikir sedikit ke belakang ke masa di mana anak-anak kita masih kecil sekali maka di masa itulah semua ”bibit” perilaku dan sikap ditanamkan. ”Bibit” perilaku dan sikap inilah yang kelak akan mewarnai kehidupan remaja dan dewasanya. Siapakah yang menanamkan ”bibit” perilaku dan sikap itu untuk pertama kalinya ? Ya anda pasti sudah tahu jawabnya, kitalah orangtua yang menanamkan segala macam ”bibit” perilaku dan sikap itu.
Bagaimana jika sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan pengasuhnya ( baby sitter ). Ya berdoalah semoga pengasuh anak anda mempunyai pemikiran bijaksana dan bisa mempengaruhi anak anda secara positif. Berharaplah pengasuh anak (baby sitter) anda mengerti cara kerja pikiran dan mengerti bagaimana bersikap, berucap dan bertindak dengan baik agar anak anda memperoleh ”bibit” sikap dan perilaku yang baik.
Seseorang bisa menjadi baik atau buruk pasti karena sesuatu ”sebab”. Perilaku, ucapan sikap, dan pikiran yang baik atau buruk hanyalah suatu rentetan ”akibat” dari suatu ”sebab” yang telah ditanamkan terlebih dahulu. Mungkinkah terjadi ”akibat” tanpa ”sebab” ? Mungkinkah anak kita berbohong tanpa sebab, mungkinkah anak kita ”nakal” tanpa sebab, mungkinkah anak kita rewel tanpa sebab ? Sebagai orangtua kita wajib mencari tahu apa penyebabnya. Tidaklah pantas sebagai orangtua kita langsung bereaksi spontan begitu saja tanpa memikirkan apa yang baru saja kita perbuat. Bukankah ini akan memberi contoh baru bagi anak kita tentang bagaimana bertindak dan bersikap ?
Sewaktu kita mempunyai anak maka kita menjadi orangtua, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman menjadi orangtua. Kita mempunyai pengalaman menjadi anak. Jadi kita harus mendidik diri kita sendiri dengan belajar dari anak-anak. Bukan belajar dari apa yang dilakukan orangtua pada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita masih menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian apa yang mereka inginkan. Pengharapan, perlakuan dan pengakuan seperti apa yang kita inginkan dari orangtua yang tidak pernah terpenuhi ?
Perlakukan anak-anak seperti kita ingin diperlakukan ! Jangan perlakukan anak-anak seperti apa yang dilakukan orangtua pada kita.
Wish you become the best parents in the world !
Selengkapnya ...

Hikmah Waktu Sholat


"Sesungguhnya sholat itu kewajiban bagi Mukmin pada waktu yang ditetapkan". (An Nissa:103).
*Penelitian para ilmuwan cina dalam buku I CING (Yi Jing) diungkapkan sistem kosmologi menghubungkan manusia dengan alam sebagai kesatuan.

Dalam 24 jam terdapat sejumlah periode bioridmis (50 minor dan 5 mayor). Para ilmuan sempat menanyakan kekagumannya karena energi mayor justru keluar di awal waktu sholat.
1. Energi Api/Cahaya (Jantung) pkl.12.00 s/d 18.00 (efektif 12.00 s/d 15.00)
2. Energi Air (Ginjal) pkl. 18.00 s/d 23.00 (efektif 18.00 s/d 20.00)
3. Energi Kayu (Racun di badan) pkl. 23.00 s/d 06.00 (efektif 23.00 s/d 04.00)
4. Energi Udara (paru-paru) pkl. 02.00 s/d 06.00 (efektif 02.00 s/d 04.00)Energi Logam pkl.03.00 s/d 05.00
5. Energi Tanah (Pencernaan) pkl.06.00 s/d 11.00 (efektif 06.00 s/d 09.00)

* Energi tersebut akan masuk melalui saraf telapak tangan (takbir) sehingga gerakan dan waktu sholat sangat tepat untuk menerima energi dimaksud guna mengkonsumsi organ tubuh yang pokok.

*Ilmuan Cina meyakini ada hubungan harmonis antara tubuh manusia dan alam sekitar.
Dengan hubungan itu (energi dan magnetis manusia) terjadi sistem sirkulasi yang seimbang.
Waktu sholat adalah waktu terapi, sementara gerakan sholat sangat seimbang dengan interaksi organ dan alam. Sesuai dengan kadar medan energi alam dan medan magnetis alam terhadap beberapa organ internal manusia.

Sholat Dzuhur: Terapi jantung dan usus kecil
Energi api yang keluar di waktu dzuhur membawa udara panas, emosi meningkat dan kerja jantung mencapai puncak.
Air wudhu mampu menstabilkan panas jantung, yang dengan gerakan sholat lebih efektif memompa darah untuk membawa sari makanan guna disalurkan ke organ tubuh yang lain.

Sholat Ashar : Terapi kandung kemih (membuang sisa proses kimia di tubuh) \Sholat Ashar dilakukan di saat siklus panas ke dingin, membuat organ tubuh mudah membuang zat-zat kimia di dalam badan. Keadaan ini sesuai dengan sifat organ kandung kemih dalam tubuh manusia. Fungsi utama kandung kemih mengubah cairan tubuh menjadi air kencing dan mengeluarkannya dari tubuh.
Terjadinya keseimbangan kimia dalam tubuh sehingga metabolisme bisa terjaga.

Sholat Maghrib : Terapi Ginjal
Pada waktu sholat maghrib hawa udara semakin menurun. Sistem ginjal mulai menyesuaikan diri dengan alam dan energi disekitarnya. Ginjal dan kandung kemih organ yang berpasangan. Keduanya akan mengontrol tulang, sumsum dan otak. Kedua organ ini memainkan peran yang sangat penting dalam metabolisme air dan mengendalikan cairan tubuh. Gerakan maghrib dan waktu maghrib sangat membantu penyesuaian organ tubuh dengan keadaan alam sekitar. Karena gerakan sholat akan menjaga energi panas dalam tubuh agar selalu seimbang.

Sholat Isya : Terapi prikardium (membuang kelebihan energi dari jantung)
Fungsi prikardium adalah membuang kelebihan energi dari jantung dan dikirim ke titik laogong yang terletak di telapak tangan. Pada saat ini dimulai penurunan kerja organ internal (seluruh tubuh akan memasuki masa istirahat) terutama kerja jaringan otot yang digunakan untuk gerakan dan berpikir. Waktu dan gerakan sholat Isya mengandung kerja prikardium yang membunag kelebihan energi dari jantung, sehingga proses istirahat menjadi sempurna.

Sholat Subuh : Terapai paru-paru
Waktu subuh adalah terbit fajar sampai terbit matahari. Energi kayu masih bekerja membuang zat-zat beracun dalam tubuh (detoksin) dan jam 4.00 pembersihan sampai paru-paru. Dari paru-paru darah mengambil bahan bakar yang masih bersih. Seluruh organ tubuh menerima pasokan nutrisi yang bersih, sehingga tubuh terasa lebih segar.

Sholat Tahajjud : Terapi otak dan kanker
Sudah diungkapkan bahwa energi kayu yang membersihkan zat-zat beracun dalam tubuh dimulai pada jam 11.00 malam dan pembesihan itu diawali dari otak. Membersihkan racun diotak membutuhkan waktu 3 jam terakhir pada jam 02.00. Bila ilmuan di Jerman mengatakan, terjadinya kekacauan sel-sel otak pada jam 11 malam sampai dengan jam 02.00 pagi energi kayu selesai membersihkan racun-racun di otak, sementara kita dipanggil bagun untuk sholat tahajjut.

Dr. Muhamad Soleh dari Uni. Airlangga Surabaya, dalam penelitiannya menghasilkan Tahajjut mencegah kanker dan infeksi asal dikerjakan secara rutin dengan gerakan sholat yang sempurna dan keikhlasan.

Dr. Soleh menyatakan penemuannya hasil dari penelitian dan uji coba terhadap 41 responden, hasilnya ditemukan bahwa: Kondisi tubuh seseorang yang rajin ber Tahajjud dengan keikhlasan, memiliki ketahanan tubuh dan kemampuan individual untuk menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi dengan stabil. Artinya sholat Tahajjud selain bernilai ibadah, juga sekaligus sarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi tubuh. Dengan perbaikan persepsi dan motivasi, akan muncul emosi positif yang dapat menghindarkan seseorang dari stress. Orang stress itu biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi.
Berdasarkan hitungan teknis medis menunjukkan Tahajjud membuat orang mempunyai ketahanan tubuh dan kekebalan terhadap kanker.
Selengkapnya ...

Mengenal Anak Prasekolah

Pada usia 3 tahun anak mampu melakukan berbagai gerakan seperti berlari,melempar.Orangtua maupun guru perlu memberikan kesempatan bebagai kegiatan yang aman bagi mereka.Anak2 yang berusia 4-5 tahun meskipun sdh mampu duduk diam ump kalau mendengar cerita,mereka tetap masih membutuhkan latihan gerakan sehingga anak-anak ini tdk terlalu banyak duduk. Dalam merancang pendidikan untuk anak,sebaiknya para orangtua tdk perlu banyak menuntut diluar kemampuan anak.Anak-anak prasekolah belum mahir melakukan gerakan yang disertai dengan aturan2.

Mereka akan mengalami kesulitan untuk explorasi bila dipaksa mengikuti aturan2. Setiap hari anak2 membutuhkan kegiatan jasmani yang disertai dengan kebugaran dan aktivitas yang tinggi.Saat ini justeru ada kecenderungan anak lebih banyak pasif dan duduk diam di bangku sambil meneonton TV.
Beberapa tip yang berguna bagi para orangtua dan guru untuk perkembangan anak adalah sbb:
Pastikan bahwa anak mempunyai kesempatan bermain dengan bola dan alat2 yang merangsang anak untuk bergerak,Bola disediakan dari berbagai ukuran dan berat.melaui bermain dengan bola anak belajar bagaimana melempar,menangkap dan menendang. Untuk anak yang masih muda berikan alat yang dapat diletakkan di luar seperti jungkat-jungkit,tangga,perosotan dan terowongan.Sedangkan bagi anak yang lebih besar perlu diberikan papan keseimbangan dan berbagai alat untuk dipanjat. Pada saat anak berusia 5 tahun ,perlu diberikan kesempatan bermain lompat tali untuk melatih gerakan dan menjaga keseimbangan tubuh. banyak sekali kegiatan gerakan motorik halus untuk belajar mengontrol otot,misalnya: menggambar, menggunting, menempel,menjahit dll. Seorang anak yang berada pada tahapan sensori motor membutuhkan berbagai pengalaman dengan menyentuh,memegang,,meraba,mencicipi,,dan melakukan explorasi.Cara anak melakukan explorasi seperti memukul-mukulkan mainan kelantai,mengoyang-goyangkan,menggelindingkan dan memasukkan mainan tsb kemulut.Tingkah laku explorasi adalah cara anak mengenal suatu benda atau mainan yang baru. Berikan kepada anak sejumlah keping-keping dengan beraneka bentuk,ukuran dan warna.Doronglah anak untuk mengelompokkan keping2 tasb berdasarkan warna,ukuran dan bentuk.
Bahasa dan berpikir sangat berkaitan satu sama lain.Pemikir yang sedang dalam tahapan pra-operasional dapat didorong untuk melakukan diskusi berkaitan dengan pendapat masing2 anak.Dengan demikian cara berpikir egosentris sedikit demi sedikit dapat berkurang.
Bagaimana Anak Prasekolah Belajar Bersikap
Anak Prasekolah belajar untuk mendapatkan pengetahuan tentang diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka
1. Belajar dengan Meniru
Seorang anak prasekolah itu seperti karet busa (spon), yang menyerap setiap tetes informasi yang ditemuinya, dan kemampuan untuk mengikuti contoh sangat mengagumkan. Anak prasekolah belajar banyak dari prilaku mereka dengan mengamati dan meniru orang-orang disekitar mereka. Anak prasekolah belajar cara berprilaku dan berinteraksi dengan orang lain dengan mencontoh orang-orang disekitarnya. Mereka juga mempelajari sikap, nilai, preferensi pribadi dan beberapa kebiasaan dengan mengikuti contoh yang mereka lihat. Orang tua memiliki dampak langsung terhadap proses belajar anak, karena orang tua adalah guru pertama bagi anak maka pikirkan prilaku Kita secara hati-hati. Apa yang Kita katakan dan lakukan di depan Anak akan membentuk pikirannya. Kita menyukai nya atau tidak, kita adalah contoh terpenting baginya, jadilah teladan yang baik untuk anak.
Selain Orang Tua, Guru lingkungan, TV sangat memberikan pengaruh yang kuat pada anak. Oleh karena itu pilihlah lingkungan, tontonan yang baik untuk anak.
2. Belajar melalui eksperimen
Cara lain bagi anak prasekolah untuk belajar adalah dengan mengalami hal-hal yang ada disekitar mereka. Anak prasekolah mengeksplorasi setiap hal yang dapat mereka sentuh, lihat, dengan cium, rasakan dan lakukan. Mereka bereksperimen sementara mereka bereksplorasi. kehidupan anak sekolah dipenuhi dengan uji coba dan “bagaimana jika”. “Apa yang terjadi jika saya lakukan ini ?” Apa yang terjadi jika saya mengatakan “Kamu bodoh ” ?
Banyak prilaku anak prasekolah adalah hasil dari kebutuhan alamiah mereka untuk menguji batas-batas dan mempelajari cara kerja dunia di sekita mereka secara spesifik, bagaimana Anda akan bereaksi. Reaksi Anda pada anak prasekolah akan menjadi pelajaran dan akan membentuk kepribadian dan sikap mereka dan ini bersifat permanen. Ajarkan anak Anda tentang prilaku yang bernilai dengan mendorongnya dan apa yang tidak bernilai dengan sikap tidak menyerah.
3. Belajar melalui Integrasi
Sementara otak seorang anak prasekolah berkembang, terbentuklah sambungan-sambungan baru di dalam otaknya yang didasari proses belajar dan pengalaman. Anak prasekolah menggabungkan yang sudah mereka pelajari dengan mengikuti contoh dengan yang mereka pelajari lewat eksperimen dan eksplorasi untuk membentuk informasi baru, singkatnya mereka mulai berfikir untuk diri mereka sendiri.
Pada usia sekitar 3 tahun, anak-anak mulai menggunakan apa yang sudah dipelajari untuk membuat genelarisasi. Tingkat pemahaman yang baru ini lalu dialihkan dan dimanfaatkan dalam situasi baru dan digunakan untuk memecahkan masalah baru.
Mulailah dengan menyadari apa yang dipelajari anak Anda dan bagaimana mereka berprilaku. Perhatikan apa yang mereka lakukan dan dengarkan apa yang mereka katakan. Tuntun proses penemuan ini. Tunjukkan hal-hal yang mereka l;akukan dengan baik untuk mendorong dan memberikan umpan balik yang positif, beritahukan mereka jika sudah di jalur yang benar. Dukung proses mempelajari sesuatu yang baru atau persiapkan anak Anda untuk situasi yang sulit dengan mengulang pengalaman keberhasilan sebelumnya.
4. Fantasi dan Khayalan
Orang dewasa menggunakan fantasi sebagai cara untuk melarikan diri dari dunia nyata, seemntara anak pra sekolah menggunakan fantasi sebagai cara untuk memahami dunia nyata. Anak prasekolah menggunakan fantasi dan bermain pura-pura untuk terbenam dan menghubungkan diri dengan realitas dimana mereka akan menjadi bagian darinya. Kita menyebutnya “khayalan” . Mereka berpura-pura menjadi ibu, ayah, nenek, guru dan dokter karena mereka adalah orang-orang dewasa yang mereka kenal dan mereka ingin seperti mereka. Berpura-pura menjadi orang dewasa memberikan perasaan akan kemampuan dan kekuasaan dalam diri anak pra sekolah; mereka merasa sudah dewasa.
5. Belajar Melalui Cerita
banyak sumber cerita yang bisa kita kembangkan baik dari pengalaman pribadi atau orang lain, juga kita bisa dapatkan dari buku2 cerita yang bisa di beli di toko2 buku atau pun juga dari kitab suci Al-Qur'an yang banyak bercerita tentang nabi-nabi dan orang2 terdahulu yang bisa di ambil hikmahnya dan memberikan pesan moral kepada anak.
Selengkapnya ...

mengasuh atau mengelola anak

Mata rantai yang hilang dalam dunia pendidikan dan kewirausahaan di Indonesia : Pendidikan untuk menjadi orangtua profesional
Menjadi orangtua adalah suatu profesi yang sangat mulia. Namun sebagian besar dari kita tidak mengerti harus bagaimana mempersiapkannya. Ketika kita mempersiapkan pernikahan maka kita sibuk memikirkan acara pestanya. Kita sibuk memikirkan siapa yang akan diundang, gaun apa yang akan dikenakan pengantin wanita, makanan seperti apa yang akan dihidangkan, foto kenangan seperti apa yang akan dilakukan dan mungkin juga tempat tinggal seperti apa yang akan dihuni.



Banyak diantara pasangan muda yang menikah tidak mempersiapkan diri untuk mendidik anaknya. Mereka berpikir bahwa kalau menikah dan punya anak maka secara alami kita pasti bisa mendidiknya. Tidak perlu belajar. Tetapi setelah anaknya bermasalah barulah mereka sadar telah membuang waktu untuk belajar. Itupun untung jika masih sadar. Banyak yang tidak menyadarinya sampai tua.
Kebanyakan orangtua sekarang lebih mampu mengelola anaknya ketimbang mengasuh atau mendidiknya. Mengelola adalah kegiatan yang dilakukan dengan pikiran logis. Contohnya menyelesaikan pekerjaan rumah, mengikutkan anak les musik / balet / pelajaran, mengingatkan anak untuk makan, mandi dan tidur. Intinya tentang bagaimana membantu mereka melakukan apa yang ingin mereka lakukan dan menjadi apapun yang mereka inginkan yang sesuai dengan keinginan kita. Kita memperlakukan anak-anak seperti karyawan di kantor yang perlu dikontrol dan diawasi dengan seperangkat aturan.
Apakah dengan cara mengelola seperti itu sudah layak dan cukup disebut mengasuh dan mendidik? Pengasuhan merupakan kegiatan yang kita lakukan dengan pikiran dan juga perasaan. Hal tersebut meliputi memberi pelukan yang cukup banyak, memberi pujian dan menyemangati ketika anak-anak tertekan, memberikan kehangatan untuk menentramkan mereka dan memberikan mereka waktu berkualitas. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah mengetahui siapa mereka dan membantunya menjadi seperti apa yang ada dalam dirinya. Bukan menjadikan mereka seperti apa yang kita inginkan.
Analogi yang paling buruk tentang pengasuhan anak adalah yang mengibaratkan anak seperti gumpalan tanah liat dan orangtua adalah pematungnya. Hal ini menggambarkan bahwa anak berada dalam pihak yang pasif dan tak berdaya sama sekali. Anak diposisikan tidak memberikan kontribusi dalam proses tumbuh kembangnya. Hal ini pada akhirnya gagal dan sangat merugikan perkembangan anak itu sendiri.
Analogi yang lebih baik adalah analogi bibit tanaman. Pohon kecil yang ditanam di taman semuanya mirip. Tapi ternyata mereka semua berbeda. Ada pohon pinus, pohon apel dan pohon mangga. Kita tidak membentuk mereka melainkan merawatnya sesuai dengan karakteristik yang telah ada.
Kita perlu mencari tahu pohon jenis apa. Setelah itu mempelajari apa yang mereka perlukan dan menyediakan apa yang diperlukan tersebut. Mungkin pupuk yang sesuai dan pasokan air yang memadai sesuai dengan semua sifatnya agar mencapai pertumbuhan optimal.
Dalam hal ini mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari mendapatkan porsi. Mengasuh dan mendidik adalah selubung yang melingkupi semua hal tersebut. Mengasuh dan mendidik memerlukan kecakapan untuk menentukan kapan saat terbaik untuk mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari anak sehingga dengan begitu si anak bisa menemukan memunculkan potensi dan karakteristik terbaik yang telah ada dalam dirinya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah selama ini Anda lebih banyak mengelola atau mengasuh? Masih ada waktu untuk mengubah diri dan mempelajari banyak hal untuk membantu anak kita mengembangkan potensi terbaik dirinya. Segeralah ambil tindakan.

Selengkapnya ...

Waktu Sholat

"Dirikanlah Sholat, Sesungguhnya Sholat Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar"